Sahabatsebangsa dan setanah air, kali ini kita akan membahas mengenai apa itu ilmu administrasi dan perbandingannya dengan administrasi pendidikan, selengkapnya mari kita simak bersama-sama tulisan berikut ini. Seperti yang dikatakan oleh Drs. Sodiq A.Kuntoro M.Ed. perbedaan administrasi pendidikan dan administrasi lain terletak pada Filsafatitu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Ilmu pengetahuan bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. Memahamikonsep Multidisiplin dan interdisiplin merupakan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah kompleks dan urgensi pendidikan sebagai ilmu. Pendidikan tinggi di era rebolusi indusrtri 4.0 harus sangat kuat dalam kolaborasi multidisiplin. Harus berbasis sains terapan dan teknologi untuk meraih kemajuan yang lebih besar. JurusanAdministrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar Corresponding e-mail: nurfatmawati04@gmail.com1 mappincaraFIP@gmail.com2 sitti.habibah@unm.ac.id3 Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 7 Makassar. Pendidikanmengandung tiga aspek yaitu mendidik, mengajar dan melatih. 1.Pendidikan Dalam Arti Khusus. Pedagogik, berasal dari kata Yunani " paedos ", yang berarti anak laki-laki, dan "agogos" artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno yang pekerjaannya 1 Pendidikan dilakukan secara langsung maupun tak langsung. 2. Perseorangan atau golongan. 3. Di dalam ruangan maupun terbuka. 4. Untuk menambahkan wawasan kepada yang belum mengetahui akan wawasan itu. Jadi, pendidikan bukanlah sekadar hanya dalam sekolah saja. 5YwXm. Pengertian pendidikan UU SISDIKNAS tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati 199168, ilmu pendidikan paedagogiek lebih menitikberatkan kepada pemikiran dan perenungan tentang pendidikan. Jadi ilmu pendidikan lebih menitikberatkan pada teori. Syarat agar suatu ilmu dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan Objek dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu a. Objek formal Sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan. b. Objek material Sudut tinjauan manusia terhadap ilmu lain. 2. Memiliki metode penelitian Metode penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat ilmiah. Berikut adalah tahapan dalam melakukan metode penelitian, yaitu a. Mengumpulkan data atau informasi. Bisa dilakukan dengan observasi, tes, wawancara, maupun penyebaran angket. b. Mengolah atau menganalisis data. Menggunakan analisis statistik analisis dengan menggunakan data kuantitatif dan nonstatistik analisis dengan menggunakan data kualitatif dengan metode induktif atau deduktif. Metode induktif ialah pengambilan kesimpulan yang diawali dengan uraian terlebih dahulu. Metode deduktif ialah pengambilan kesimpulan yang diikuti dengan uraian. Persoalan atau masalah tersusun secara sistematis atau saling terkait antarkomponen. Pendidikan memiliki tujuan yang pencapaianya dapat dilakukan melalui interaksi pendidikan dan peserta didik di dalam lingkungan. Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengembangkan ilmu an sich yang berupa teoritis murni maupun yang bersifat praktis aplicable. Teoritis murni berarti tidak memperhatikan kegunaan. Ilmu praktis artinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tabel perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan Pendidikan Ilmu Pendidikan Berupa tindakan manusia Berupa kajian atau teori Tindakan berupa usaha membimbing, melatih, dan mengajar sehingga dapat memposisikan keberadaan manusia agar dapat berperan dalam praktik kependidikan. Merupakan kegiatan dan hasil analisis yang menghasilkan kesimpulan. Ilmu pendidikan juga mempelajari hal-hal yang timbul dalam praktik pendidikan. Jika sudah memasuki kelas XII, melanjutkan studi ke perguruan tinggi memang sebuah keinginan terbesar hampir semua siswa. Menggali informasi sebanyak – banyaknya terus dilakukan guna meninjau jurusan serta perguruan tinggi mana yang akan menjadi pilihan final untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mungkin jurusan seperti Hukum, atau Kedokteran menjadi primadona untuk program IPA maupun IPS. Namun, tak jarang juga jurusan yang asalnya dari bidang humaniora seperti Sejarah menjadi pilihan bagi beberapa orang. Namun yang perlu kita ketahui, tak semua Jurusan Sejarah hanya bergelar ilmu murni saja. Ada juga jurusan Sejarah yang memang memiliki dasar dan lebih terfokus pada bidang pendidikan, atau bisa kita sebut dengan Jurusan Pendidikan Sejarah. Untuk membedakan keduanya, terdapat beberapa hal yang setidaknya dapat kita lihat lebih jauh. Apa saja perbedaannya? Yuk, simak artikel berikut ini! 1. Prospek Kerja Prospek kerja dari kedua jurusan ini memang sedikit berbeda. Jika memilih melanjutkan studi ke Pendidikan Sejarah dengan basic pendidikan, jelas menjadi seorang guru adalah jawabannya. Namun, jika memilih Ilmu Sejarah yang notabenenya ilmu murni tanpa basic pedagogi, maka menjadi sejarawan adalah jawabannya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika lulusan Pendidikan Sejarah bisa menjadi sejarawan, pun sebaliknya. Jadi tidak perlu khawatir! Baca juga Jurusan Sepi Peminat tapi Prospek Kerja Tinggi 2. Mata Kuliah Sumber gambar Keduanya mendapat mata kuliah yang berkaitan dengan sejarah seperti Geografi Sejarah, Sejarah Wilayah yang meliputi kawasan Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dll. Akan tetapi, tahukah kamu jika orang yang memilih jurusan Pendidikan Sejarah akan mendapat mata kuliah pedagogi guna melatih skill mengajar? Ilmu Sejarah tidak mendapatkan mata kuliah yang menyangkut perihal keterampilan mengajar karena termasuk ke dalam ilmu murni yang mengkaji suatu disiplin ilmu secara universal. Sementara jika Pendidikan Sejarah lebih dikerucutkan ke dalam bidang pendidikan. Baca juga 5 Perbedaan Jurusan Agribisnis dan Agroteknologi 3. Berbeda Fakultas Pada dasarnya jika mendengar kata “sejarah”, pandangan kita tertuju pada manusia tokoh dan peristiwa memorial yang asalnya dari masa lampau. Hal ini yang membuat Sejarah menjadi bagian dari rumpun humaniora karena di dalamnya mengkaji perihal manusia dan segala tetek bengeknya. Oleh karena itu, Ilmu Sejarah biasanya berada di bawah naungan FIB Fakultas Ilmu Budaya. Contoh Ilmu Sejarah UI. Namun hal itu berbeda dengan Pendidikan Sejarah. Pendidikan sejarah sendiri dinaungi oleh FIS Fakultas Ilmu Sosial. Contohnya Pendidikan Sejarah UNJ. Baca juga 9 Manfaat Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 4. Perbedaan Gelar Pasca Lulus Sumber gambar Karena dinaungi oleh fakultas yang berbeda, maka gelar yang akan diperoleh berbeda pula. Mahasiswa/i Ilmu Sejarah nantinya akan mendapatkan gelar untuk tingkat S-1, dan untuk tingkat S-2. Sementara itu, untuk Pendidikan Sejarah, karena berada di bawah naungan FIS Fakultas Ilmu Sosial maka gelar yang didapat adalah untuk tingkat S-1, dan untuk tingkat S-2. Mengapa gelar yang didapat seorang lulusan Pendidikan Sejarah adalah Hal ini dikarenakan jurusan Pendidikan Sejarah ini berada di kampus berlatarbelakang pendidikan yang outputnya adalah untuk mencetak para guru-guru di Indonesia. Oleh karena itu gelar yang didapat adalah 5. Perbedaan Tujuan Pendidikan Sejarah sendiri bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda perihal sejarah yang sudah terjadi di masa lampau. Lain halnya dengan Ilmu Sejarah, Ilmu Sejarah lebih terfokus untuk tujuan menjelaskan rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lampau secara sistematis dan ilmiah. Bisa dikatakan bahwasanya tujuan Ilmu Sejarah bukan kepada edukasi melainkan lebih terfokus pada penelitian. Baca juga 7 Fakta dan Mitos Seputar Jurusan Hubungan Internasional Kurang lebih itu lah perbedaan antara jurusan Ilmu Sejarah dengan Pendidikan Sejarah. Tidak ada perbedaan yang mencolok antar keduanya karena keduanya memiliki latar belakang yang sama, yakni sejarah. Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin mengambil jurusan Ilmu Sejarah ataupun Pendidikan Sejarah tak perlu lagi risau karena keduanya tidak memiliki perbedaan yang sangat kontras. Jadi untuk kamu yang memiliki ketertarikan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk menggali sejarah jauh lebih dalam, jangan ragu untuk mengambil jurusan Sejarah sebagai pilihan untuk melanjutkan studi. * Artikel ini telah ditulis dengan beberapa sumber referensi Penulis Sri JayantiMahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta - Ada banyak model pendidikan tinggi di Indonesia, di antaranya universitas, insititut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Buat kamu siswa SMA/SMK yang berencana melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, apakah sudah punya pilihan untuk memilih jenis perguruan tinggi yang mana? Bisa jadi kamu belum tahu apa perbedaan antara kelima model perguruan tinggi kamu telanjur salah memilih, alangkah lebih baik mengetahui istilah perguruan tinggi tersebut agar pilihan kamu tepat dengan apa yang kamu inginkan. Merangkum dari berikut perbedaan dari kelima jenis/model perguruan tinggi di Indonesia yang berlaku saat ini Universitas Universitas menyediakan pendidikan berbasis akademik dan vokasi. Universitas juga terdiri dari beberapa fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dengan sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Baca juga Yuk Mengenal Perbedaan Pendidikan Akademik, Vokasi dan Profesi Universitas juga mencakup pendidikan berbasis rumpun ilmu tanpa batas. Contohnya • Rumpun Ilmu AlamA. Ilmu KebumianB. Ilmu AlamC. Ilmu KimiaD. Ilmu AngkasaE. Ilmu BiologiF. Ilmu Fisika, dan sebagainya • Rumpun Ilmu TerapanA. PertanianB. Arsitektur dan PerencanaanC. Bisnis, dan sebagainya • Rumpun Ilmu FormalA. StatistikaB. KomputerC. Matematika, dan sebagainya • Rumpun Ilmu SosialA. EkonomiB. SosiologiC. Psikologi, dan sebagainya • Rumpun Ilmu AgamaA. Ilmu Penerangan AgamaB. SyariahC. Agama HinduD. Ekonomi Islam, dan sebagainya • Rumpun Ilmu HumanioraA. SejarahB. BahasaC. Filsafat, dan sebagainya • Kampus dengan model universitas di Indonesia, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Negeri Semarang, Univeristas Negeri Jakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Padang, dan masih banyak Insititut juga hampir sama dengan universitas. Insititut juga menyelenggarakan pendidikan berbasis akademik dan vokasi. Perbedaannya terletak pada fakultasnya. Kalau di institut, fakultas-fakultasnya berasal dari satu jenis keilmuan saja. Contohnya, Institut Teknologi Bandung ITB hanya mengarah pada rumpun ilmu alam. Sehingga, fakultas-fakultas di ITB hanya berkaitan dengan ilmu alam, contoh • Fakultas Ilmu Angkasa/Antariksa• Fakultas Ilmu Biologi• Fakultas Ilmu Kimia• Fakultas Ilmu Fisika• Fakultas Ilmu Kebumian, dan sebagainya Kampus dengan model Institut di Indonesia Institut Teknologi Bandung ITB, Institut Pertanian Bogor ITB, Institut Pemerintahan Dalam Negeri IPDN, Institut Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS, Institut Kesenian Jakarta IKJ, dan masih banyak lagi. Sekolah tinggi Sekolah tinggi ternyata hampir sama dengan universitas dan institut. Perbedaannya ialah sekolah tinggi hanya terdiri dari satu fakultas, dan terbagi menjadi beberapa jurusan yang berkaitan dengan fakultas tersebut. Jika kamu pernah melihat Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi. Nah, nantinya sekolah tinggi tersebut hanya menyediakan jurusan-jurusan yang berkaitan dengan Fakultas Komunikasi, seperti Humas Hubungan Masyarakat, Penyiaran, Periklanan, dan sebagainya. Jadi kamu tidak bisa menemukan jurusan IPA atau Ekonomi, karena seperti namanya, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, jurusannya akan meliputi tentang komunikasi. Kampus dengan model sekolah tinggi di Indonesia antara lain Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional STPN, Sekolah Tinggi Transportasi Darat STTD, Sekolah Tinggi Sandi Negara STSN, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI, dan masih banyak lagi. Politeknik Politeknik ialah perguruan tinggi yang hanya menyediakan pendidikan berbasis vokasi sehingga politeknik tidak menyelenggarakan pendidikan akademik. Politeknik memiliki visi dan misinya sendiri menyiapkan peserta didiknya menjadi lulusan dengan kemampuan profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar bisa bersaing dengan para lulusan di perguruan tinggi di dunia pekerjaan. Kampus dengan model politeknik di Indonesia, antara lain Politeknik Negeri Jakarta PNJ, Politeknik Negeri Bandung Polban, Politeknik Negeri Media Kreatif Polmed, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Bali, dan masih banyak lagi. Akademi Sekolah akademi juga hampir sama dengan politeknik. Akademi adalah perguruan tinggi dengan hanya menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi yang terdiri satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni tertentu. Perbedaan antara akademi dan politeknik ialah jika politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi yang berasal dari beberapa rumpun ilmu. Sedangkan akademi hanya menyelenggarakan pendidikan vokasi dari satu cabang ilmu. Kampus dengan model akademi di Indonesia misalnya Akademi Gizi Surabaya, Akademi Minyak dan Gas Bumi Akamigas-STEM, Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Akademi Meteorologi dan Geofisika AMG, Akademi Kepolisian Republik Indonesia Akpol, Akademi Militer Republik Indonesia Akmil, dan masih banyak lagi. Penulis Fahjie Prasetyo Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. oleh Mirza Bashiruddin Ahmad Pendidikan Sebagai Ilmu Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa di mana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga disitu pasti ada pendidikan Driyarkara, 1980 32. Teori pendidikan menurut Ernest E. Bayles, adalah berkenaan tidak hanya dengan apa yang ada, tetapi bahkan banyak juga dengan apa yang harus ada. Persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu Suatu kawasan studi dapat tampil atau menampilkan diri sebagai disiplin ilmu, bila dipenuhi setidak-tidaknya tiga syarat, yaitu 1 memiliki objek studi, 2 memiliki sistematika dan 3 memiliki metode. Objek formal ilmu pendidikan adalah menelaah fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratife. Secara teoritik sistematika ilmu pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga segi tinjauan, yaitu 1 melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, 2 dengan melihat pendidikan dengan upaya sadar dan 3 dengan melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, sekaligus upaya sadar dengan mengantisipasi perkembangan sosio-budaya di masa depan. Sistematis yang pertama, pendidikan sebagai gejala, dapat dianalisis dan proses atau situasi pendidikan, yaitu ada komponen-komponen pendidikan secara terpadu saling berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dalam mencapai tujuan. Komponen-komponen pendidikan itu ialah 1 tujuan pendidikan, 2 peserta didik, 3 pendidik, 4 isi pendidikan, 5 metode pendidikan, 6 alat pendidikan, 7 lingkungan pendidikan. Sistematika yang kedua, pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia peserta didik. Menurut Noeng Muhadjir 1987 19-37 bertolak dan fungsi pendidikan yaitu; Menumbuhkan kreativitas peserta didik Menjaga lestarinya nilali-nilai insani dan nialai-nilai illahi Menyiapkan tenaga kerja produktif, Sistematika yang ketiga melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi sekaligus upaya sadar dengan mengantisipasi konteks perkembangan sosio-budaya di masa depan. Mochtar Buchori 1994 81-86 ilmu pendidikan memiliki tiga dimensi yaitu; 1 Dimensi lingkungan pendidikan, 2 dimensi jenis-jenis persoalan pendidikan, 3 dimensi waktu dan ruang. Selanjutnya syarat ketiga bagi disiplin ilmu, yaitu memiliki metode. Metode-metode yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan sebagai berikut Soedomo, 1990 46-47; Mub, said, 1989; Metode Normatif, metode normative berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan yang ingin dicapai oleh pendidikan. Metode Eksplanatori, bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil. Metode Teknologis, metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan bagaimana melakukanya dalam menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan. Metode Deskriptif-fenomenologis, metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan kemudian mengklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki. Metode Hermeneutis, metode ini untuk memahami kenyataan pendidikan yang kongkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dari kegiatan pendidikan. Metode Analisis Kritis Filosofis, metode ini secara kritis tentang istilah-istilah, pernyataan-pernyataan, konsep-konsep dan teori-teori yang ada atau digunakan dalam pendidikan. Sifat-sifat Ilmu Pendidikan Pendidikan sebagai ilmu bersifat empiris, rohaniah, normatife, historis, dan praktis Soetjipto Wirowidjojo, 1986 8-9; 30-31, Sutami Imam Barnadib, 1984 15-19. Bersifat empiris karena obyeknya, bersifat rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan peserta didik kepada keadaan alamnya, melainkan memandangnya sebagai makhluk susila dan ingin membawanya kearah manusia susila yang berbudaya. Bersifat normative, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang tidak baik untuk peserta didik pada khususnya dan manusia pada umumnya. Bersifat historis, karena memberikan uraian teoritis tentang sistem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman-jaman tertentu. Pengembangan Pendidikan Fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik pendidikan yang berharga dan efektif Standart W. Reitmen, 1977 10. Menurut Van Cleve Morris, fondasi-fondasi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk umum 1 fondasi-fondasi historis dan filosofis tentang pendidikan dan 2 fondasi-fondasi sosiologis dan psikologis tentang pendidikan Morris, 1963 10. Pendidikan Sebagai Sistem Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Roger A. kaufan 1972 1 adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang bekerja secara independen dan bekerja bersama untuk mencapai hasil-hasil yang dikehendaki berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan menurut Notonegoro 1973, sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan. Di dalam Webster’s Third New International Dictionary 1976 2322, yang di maksud sistem antara lain; Suatu kesatuan kompleks yang dibentuk dari berbagai bagian yang tunduk pada rencana umum atau mengabdi suatu tujuan umum. Sekumpulan objek yang bekerja sama dalam interaksi yang teratur atau interdependensi. Oleh karena itu, suatu sistem di dalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut; Adanya satu kesatuan organis; Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis; Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan komponen lain maupun antara komponen dengan keseluruhan; Adanya gerak dan dinamika; dan Adanya tujuan yang ingin dicapai. Komponen-komponen Upaya Pendidikan Tiga komponen penting pendidikan adalah pserta didik, pendidik dan tujuan pendidikan. Secara sederhana dapat digambarkan dari interaksi tiga komponen tersebut; Tujuan pendidikan secara umum menurut UU No. 20 Tahun 2003 yaitu “… berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sedangkan tujuan khusus ; 1 penampilan apa yang diharapkan darinya, 2 sampai sejauh mana penampilan itu harus dikuasai sebagai penampilan yang memenuhi syarat, 3 dalam kondisi yang bagaimana panampilan yang memenuhi syarat itu harus ditampilkan. Saling Hubungan antar Komponen Peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan merupakan komponen sentral dalam pendidikan. Dalam proses pendidikan, pendidik memiliki tujuan pendidikan tertentu yang hendaknya dicapai untuk kepentingan peserta didik. Untuk mencapai tujuan ini disamping ada berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik untuk memperkaya isi pendidikan, pendidik juga menggunakan metode dan alat pendidikan, yang kesemuanya menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang dimaksud. Pencapaian Tujuan yang Diinginkan Suatu sistem selalu berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Adanya suatu sistem bukanlah untuk sistem itu sendiri, melainkan untuk mencapai sesuatu secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik. Tantangan Sistem Pendidikan Sistem pendidikan di Indonesia dituntut untuk memiliki tiga kemampuan Moecthar Buchori, 1994 44, yaitu; untuk mengetahui pola-pola perubahan dan kecenderungan yang sedang berjalan. untuk menyusun gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh kecenderungan-kecenderungan yang sedang berjalan tadi. untuk menyusun program-program penyesuaian diri yang akan ditempuhnya dalam jangka waktu tertentu. Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah cakupan penelitian pendidikan hendaknya diperluas tidak hanya mengarap masalah-masalah belajar mengajar saja, melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan ekonomi, sosial, cultural, dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun global. Penelitian pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga mampu menelusuri akar-akar historis dan persoalan-persoalan masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Bedanya ilmu pengetahuan dan pendidikan INI JAWABAN TERBAIK 👇 Ilmu adalah segala sesuatu yang memberikan berbagai jenis pelajaran yang mempelajari segala sesuatu di dunia dan akhirat serta membawa manfaat bagi semua orang. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja baik langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Was this helpful? 2 / 2 Postingan TerkaitJelaskan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuanApa perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi? Jelaskan!Perbedaan pembelajaran, pengajaran dan pendidikan…Apa perbedaan ustad, kiayi, dan ulama? ​Perbedaan antara filsafat dan agamaApakah perbedaan sosiologi dengan ilmu ilmu lain.?

perbedaan ilmu dan pendidikan